Minggu, 04 Desember 2011

pengantar bisnis

Bab I
Pendahuluan

Dengan semakin terbatasnya sumber kekayaan alam sebagai factor modal serta semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menjadikan dunia usaha sebagai ajang pertarungan yang semakin bersifat kompetitif. Oleh karena itulah maka perusahaan sebagai tempat bergabungnya orang-orang atau para pemilik haruslah dikelola secara professional agar tujuan untuk meningkatkan kemakmuran/kekayaan bagi para pemilik, tenaga kerja yang ada di dalamnya, serta pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat dapat tercapai.
Untuk kepentingan tersebut, seorang manajer keuangan perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang baik, mengambil keputusan, dan mengadakana pengawasan yang efektif. Kemampuan yang dituntut dari seorang manajer keuangan perusahaan tersebut sesuai dengan fungsinya dalam perusahaan, yakni menentukan sumber modal serta mengoprasikannya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.

Bab II
Pembahasan
Manajemen Keuangan Perusahaan

A.    Pengertian
Ø  Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.[1]
Ø  Keuangan adalah
Ø  Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.[2]

Manajemen keuangan perusahaan adalah aktifitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yang dilakukan perusahaan pada umumnya berhubungan dengan penentuan keputusan investasi jangka panjang, perolehan dana untuk pembiayaan investasi tersebut, serta pelaksanaan kegiatan operasional keuangan perusahaan.

B.     Penganggaran Modal (Capital Badgeting)
Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluaran dana yang jangka waktu pengambilannya melebihi satu tahun disebut (Capital Badgeting). Batas satu tahun tidaklah mutlak, termasuk dalam kategori pengeluran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap seperi tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan lainnya. Demikianpula pengeluaran dana untuk advertensi jangka panjang, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan untuk mempunyai manfaat jangka panjang juga termasuk dalam Capital Expenditures (Pengeluaran Modal)
Penganggran modal memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan karena :
1.      Dana yang dikeluarkan akan terkait untuk jangka waktu panjang, arinya perusahan harus menunggu dalam jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali. Tentu saja keadaan ini akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lainnya.
2.      Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan dimasa yang akan dating. Kesalahan dalam membuat perkiraan akan mengakibatkan adanya over atau underinvestment dalam aktiva tetap.
3.      Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut pada umumnya melibatkan jumlah yang besar, yang mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek dan sekaligus.



[1] Dra. Murti Sumarni dan Drs. John Soeprihanto, MM “Pengantar Bisnis” Edisi Ke lima, cetakan pertama. Diterbitkan oleh: Liberty Yogyakarta, 1998. hal: 134
[2] Ibid hal: 5

Jumat, 14 Oktober 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKKAN IKLIM BISNIS


Rakyat Indonesia yang pada saat itu masih di bawah penjajahan Bekanda, tidak begitu banyak menanggung akibat depresi tersebut.
Di negara yang sangat menderita akibat depresi itu mengalami antara lain : (a) melonjaknya tingkat pengangguran, (b) banyak keluarga yang "kehilangan" rumahnya, (c) banyak simpanan dibank ikut lenyak karena bangkrutnya bank yang bersangkutan, (d) banyak perusahaan yang gulung tikar.

            John Maynard Keynes telah memberikan tinjauan tentang cara penyembuhan derita akibat depresi. Ia memandang bahwa tingkatan kegiatan bisnis di sebuah sistem kapitalis itu tergantung pada kemauan para wirarwasta untuk menanamkan modalnya. Ia memperlihatkan bahwa suatu sistem pasar itu dapat mengalami posisi yang buruk dan tidak dapat mengatasinya. Ia juga menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah dapat menjadi elemen utama dalam penyembuhan tersebut.

·      Investasi

     Adalah penggunaan sumber untuk menciptakan modal baru. Sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persediaan.
Ini berarti bahwa pengarug investasi itu berlipat ganda.

·      Tabungan

    Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut.



·      Pemerintah

     Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah dapat meminjam uang membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa yang di pinjam lebih besar dari apa yang diterimanya.

      Pemerintah, melalui baik kebijaksanaan fiskal atau moneter dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
1. Kebijakan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak atau meningkatkan pengeluaran pemerintah.
2.    Kebijakan moneter berkaitan dengan pengelola supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.
   
        PROBLEM BISNIS YANG DIHADAPI
                                                            SAAT INI

    Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatigan dari pemerintah maupun masyarakat karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis kita adalah inflasi, produktivitas, dan pengangguran.

·      Inflasi

    Pada masa Pemerintahan Orde Lama, tingkat inflasi di Indonesia cukup tinggi yang mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun 1970an keadaannya sudah jauh lebih bik karena pemerintah waktu itu dapat menekan inflasi. Inflasi adalah suatu kenaikkan harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian

·      Produktivitas

    Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik.

·     Pengangguran

     Tingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditemukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data akurat. Bersamaan dengan resensi yang terjadi akhir ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.

PENGERTIAN PERUSAHAAN


Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli; yang pada prinsipnya tidak berbeda. Dari definisi yang ada dapatlah dikemukakan sebagai berikut :

·         Perusahaan dapat didefiniskan sebagai suatu produksi yang menggunakan dan mengkordinir sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

     Dari definisi perusahaan dapat dilihat adanya 5 unsur yang penting, yaitu :organisasi,         produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.

·         Organisasi

    Organisasi berasal dari kata organ ( sebuah kata dari bahasa Yunani) yang berartialat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahan-bahan dan sebagainya, timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya.

    Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah di perhitungkan.

·         Produksi

             Dalam Organisasi tersebut di atas memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi, yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikkan faedah (utility).

a. Produksi Langsung

    1. Produksi primer (Ekstratif)

        Yaitu usaha-usaha untuk mendapat bahan atau material langsung dari alam.





    2. Produksi Sekunder

        Yaitu usaha menggunakan bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau   mengolahnya menjadi barang lain.

b. Kegiatan yang membantu Produksi
Langsung

       Selain produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produk tersier. Ini meliputi perdagangan (perdagangan besar , perdagangan kecil, impor, dan ekspor) dan kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.

c. Produksi Tidak Langsung

   Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam. Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi dan sebagainya.

·           Menggunakan dan Mengkordinir
    Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor
    Produksi

    Dalam unsur yan ketiga ini terkandung pengertian adanya kegiatan atau aktivitas untuk menjalankan fungsi dan sumber ekonomi. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : pembelanjaan, pemasaran, kepegawaian ,dan sebagainya.

    Pada pokoknya sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam :

      a. Manusia
      b. Uang
      c. Material
      d. Metode
   
     Keempat macam sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4M ( men, money, material dan method). Produksi tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber-sumber tersebut. Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor produksi, penggunaannya mempunyai konsekuensi bagi perusahaan.

     MANUSIA, tidak saja berperanan sebagai tenaga kerja, tetapi sekaligus juga sebagai konsumen.

     UANG merupakan unsur penting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal secara luas dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain.

     MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif.

      METODE adalah faktor produksi yan keempat, meliputi ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan resiko yang ada, dan sebagainya. Semua ini ditunjukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor lain yang baik. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut wiraswasta (entrepreneur).

      Kadang-kadang keempat faktor produksi tersebut hanya digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu :

 - Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja), dan
 - Manajemen

    Semua kegiatan yang ada dalam perusahaan ditunjukan untuk membuat barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya dengan cepat serta efisien agar memperoleh laba. Laba akan didapatkan apabila perusahaan membut barang dan jasa sesuai dengan selera masyarakat untuk memuaskan kebutuhannya.

·         Kebutuhan

    Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja.
Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja.

·         Cara Yang Menguntungkan

    Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan haruslah menggunakan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip efisiensi. Cara yang menguntungkan bagi perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan lain.

a. Bidang Operasi

    Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolah (manufaktur), perakitan (assembling), perdagang atapun di bidang jasa seperti : perbankan, pengangkutan, perhotelan, dan sebagainya.

b. Alat Produksi

    Di gunakan oleh perusahaan manufaktur berlain dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa.

c. Tujuan Perusahaan

    Tujuan perusahaan ini sangat tergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan.

·           Keuntungan maksimal

    Jika sebuah badan usaha yang didirikan merupakan lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, maka pemilik perusahaan tersebut mengharapkan diperolehnya pendapatan maksimal dari modal yang ditanamkan.
Selain itu, dengan diperolehoya laba bagi perusahaan sangat membantu tercapainya tujuan-tujuan yang lain, seperti :

  - Kelangsungan hidup
  - Pertumbuhan perusahaan
  - Prestise

Bagi perusahaaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkannya. Kemungkinan yang lain adalah sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian apabila semua ongkos-ongkos melebihi harga jualnya.
Menurut ilmu Ekonomi, pengertian laba berbeda dengan pengertian laba yang telah dikemukakan. Dalam hal ini, laba merupapkan jumlah pendapatan dikurangi jumlah ongkos yang terdiri atas upah pekerja, sewa tanah, dan bunga modal.Bunga modal menurut Ilmu Ekonomi adalah bunga dari seluruh modal yang digunakan dalam perusahaan. Sedangkan pengusaha hanya memperhitungkan bunga bagi modal asing saja. Walaupun demikian perbedaan tersebut tidak begitu penting.

·                Kesejahteraan Anggota

    Jika suatu usaha berbentuk Koperasi di mana koperasi bukanlah merupakan suatu lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, tetapi konsentrasi orang, maka tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan para anggotanya.




·                Kesejahteraan Masyarakat

    Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara), maka tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum. Misalnya dengan menyediakan barang dan jasa vital seperti beras (BULOG), air minum (PAM), listrik (PLN), dan sebagainya.

Kegiatan Perekonomian

  • ·        Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu akibat dari adanya proses perkembangan secara historis. Dalam suatu masyarakat primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada orang lain.


·         Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa barang saja. Bentuk pengkhususan semacam ini di sebut spesialisasi (penyebaran secara horizontal).

·         Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi,yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk. Masing-masing tingkatan pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani menyerahkan padinya kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller.

·         Di samping proses peyebaran ( dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi)  dimana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkatan rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan dalam satu perusahaan disebut integrasi.

·         Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk keperluan konsumsi maupun industri. Untuk menghasilkan barang dan jasa semacam ini peranan perusahaan sangat penting. Menurut asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha. Barang-barang semacam ini disebut barang bebas (free goods).


·         Macam-macam barang dan jasa yang dapat       memuaskan keinginan dan kebutuhan.

a. Barang konsumsi (consumer goods)  yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan, dan
b. Barang industri (industrial goods)  seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung produksi barang konsumsi.

·         Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :

a. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai berkali-kali dan
b. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan.

·         Sistem Perekonomian

Ada empat bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme dan komunisme.

·         Kapitalisme

Merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk suatu pemerintahan.  Dalam sistem kapitalisme ini, seseorang bebas untuk memili kekayaan , memiliki perusahaan, dan bersaing secara bebas dalam pasar. Kebebasan semacam ini disebut laissez faire.

 Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan yg lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalh adalah kurang efisien.

·         b. Sosialisme

      Dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. Seseorang secara relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu kepada kebutuhan masyarakat.






·         c. Fasisme

       Merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan   (biasanya diktator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha,  pemerintah memiliki semua industri.

·         d. Komunisme

   Merupakan sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan.
Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan     masyarakat secara keseluruhan.


·         Sistem perekonomian Pancasila
  
      Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan pendapatnya tentang konsep sistem perekonomian Pancasila yang dipandang cocok untuk masyarakat Indonesia. Namun dari pendapat mereka, di antaranya pada ilmuwan dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karateristik sistem perekonomian Pancasila sebagai berikut :

1. Roda perekonomian digerakkan dengan  rangsangan ekonomi, sosial da moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial yg sesuai  dengan azas-azas kemanusian.
3. Kebijakan ekonomi  diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi dengan jiwa nasionalisme.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.